Wednesday, April 18, 2012

Kiat Hidup Hemat Milyader Dunia

Mereka adalah sebagian orang - orang yang dikenal dan sering masuk dalam peringkat paling kaya di muka bumi ini, banyak orang tahu mereka di peringkat berapa, dan berapa jumlah kekayaannya, tapi tahukah anda , bagaimana kiat dan tips yang mereka gunakan untuk menjadi Orang yang mempunyai kekayaan sebanyak itu ? mari kita simak sama-sama

WARREN BUFFET

Pria berusia 81 tahun ini masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia, terkenal sebagai investor andal, dan punya banyak perusahaan, serta memiliki aset sekitar 47 miliar dolar AS. Siapa sangka, ia memulai kisa suksesnya dari usianya yang masih belasan.

KIAT HEMAT DAN SUKSES:

  1. Menabung dan Investasi.
    Sejak remaja, ia menyimpan hampir sebagian besar penghasilannya dari pekerjaan sebagai loper koran dan investasi saham yang menguntungkan. Uang yang ia dapatkan, digunakan untuk membeli tanah. Sebab ia tahu kalau investasi memberinya ‘penghasilan lebih’ dibanding hanya menabung.

  2. Say No to Credit Card.
    Ia bilang “Beli apa yang Anda butuhkan bukan inginkan. Utang dan bunganya hanya akan mencekik kita dan tak akan membuat kita kaya.”

CARLOS SLIM HELU

Tahun 2010, majalah Forbes menetapkan Carlos sebagai orang terkaya, mengalahkan Bill Gates dan Warren Buffet. Kalau mau, pria berusia 71 tahun ini bisa menghabiskan uangnya sebesar 1000 dolar AS sekitar Rp 9 juta per menit.

KIAT HEMAT DAN SUKSES:

  1. Hindari Barang Bermerek.
    Bila ada barang serupa dengan fungsi sama yang harganya lebih ‘membumi’ dibanding barang bermerek, pilihlah. Dengan begitu sebagian uang bisa digunakan untuk sesuatu yang bisa menghasilkan uang lebih, seperti bisnis dan investasi.

  2. Orientasi Fungsi.
    Prinsipnya, bila barang lama masih bisa dipakai mengapa harus membeli yang baru? Hingga kini, ia memilih menempati rumah lamanya dibanding membeli rumah mewah dan alat transportasi mahal.

MARSHALL GLICKMAN
Profesi sebagai konsultan keuangan membuat Marshall masuk dalam jajaran orang sukses dan berpenghasilan besar. Ia percaya kalau sukses tak selalu dimulai dengan modal besar.

KIAT HEMAT DAN SUKSES:

  1. Pilih Investasi yang tak Menguras Dompet,
    yaitu menjalin networking dengan menyusun daftar relasi dan menjaga hubungan baik dan mengembangkan ide-ide kreatif tentang bisnis.

  2. Berani Memulai.
    Percaya pada diri sendiri kalau Anda layak untuk sukses. Ingin menjalankan bisnis atau investasi, lakukanlah sekarang!

CHUCK FEENEY, JOHN CAUDWELL , DAVID CHERITON

Pada 1960, Chuck Feeney mendirikan Duty Free Shopper Group, toko bebas pajak bagi para turis, sebelum sebagian besar sahamnya dibeli oleh Louis Vuitton Moet Hennessy pada 1996. Lain lagi dengan John Caudwell, pengusaha asal Inggris yang menggunakan uangnya untuk bisnis ponsel. Sedangkan David Cheriton, profesor Standford University ini menginvestasikan uangnya di perusahaan teknologi. Pertannyaannya, bagaimana mereka mendapat uang untuk mengembangkan bisnis itu?

KIAT HEMAT DAN SUKSES:

  1. Budayakan jalan kaki.
    Selain baik untuk kesehatan, jalan kaki juga menghemat biaya transportasi, baik kendaraan umum maupun mobil pribadi, untuk jarak tempuh dekat.

  2. Memilih transportasi umum daripada mobil pribadi.
    Ternyata, pengeluaran untuk mobil bisa menghabiskan setengah dari penghasilan yang kita punya. Tak hanya bahan bakar, tetapi juga perawatannya.

    9.Tak perlu baju butik mahal.
    Jins dan t-shirt merupakan pakaian favorit Caudwell. Menurutnya, membeli baju mahal adalah cara membuang uang yang mudah.

  3. Jangan sombong.
    Cheriton meyakini kalau sifat sombong dan suka pamer akan menjauhkan kita dari orang-orang terdekat dan lupa untuk meng-upgrade kemampuan karena merasa paling hebat.

INGVAR KAMPARD, FREDERIK MEIJER

Pernah dengar nama IKEA? Toko furnitur kelas dunia ini adalah milik pria 85 tahun, Ingvar Kampard. Bermula dari jualan korek api sejak belia untuk para tetangganya, Kampard menyadari bahwa bisnis memberikan keuntungan lebih. Ia mulai berjualan barang kelontong, mulai dari dekorasi pohon natal, pena, pensil, dompet, bingkai foto, hingga ikan hias. Sama seperti Kampard, Meijer juga memulai usahanya dengan menjalankan toko kelontong ayahnya sejak usia 14. Hingga kini, toko yang diberi nama Meijer berkembang menjadi hipermarket ternama di Amerika.

KIAT HEMAT DAN SUKSES:

  1. Tak Tergiur Fasilitas Mewah.
    Kedua miliarder ini jauh dari kata gengsi. Saat naik pesawat atau menginap di hotel, mereka lebih memilih kelas biasa. Hingga kini, Ingvar masih menggunakan mobil Volvo tua yang ia beli 15 tahun silam. Sedangkan Meijer masih menggunakan mobil sederhananya hingga tak lagi berfungsi.

  2. Berbagi.
    Keduanya juga meyakini, berbagi dengan beramal tak akan membuat siapa pun jatuh miskin.

    "SETIAP RUPIAH YANG DIHEMAT, AKAN MENENTUKAN KEHIDUPAN ANDA DI MASA DEPAN. IBARAT SATU TETES AIR YANG TERBUANG LAMA-LAMA AKAN MENGHABISKAN BERGALON-GALON AIR," kata motivator J. Donald Walters dalam buku Rahasia Para Miliarder karya William Tanuwidjaja.

    SUMBER: (Majalah Chic/Ayunda Pininta Kasih, 2011) (forum kompas.com)

Punya Niat Berwirausaha? Lakukan 4 Hal Ini

Tidak jarang kita sering menjumpai seseorang yang mengatakan, "Saya akan mencoba berwirausaha suatu saat nanti." Tetapi ketika ditanya di lain waktu, orang tersebut masih mengatakan "suatu saat nanti." Alhasil mayoritas dari mereka justru tidak pernah mewujudkan niatnya tersebut.

Kebanyakan dari orang kerap dibayangi oleh kekhawatiran akan risiko ini itu. Pikiran orang bahwa usahanya akan gagal sering kali lebih besar ketimbang keinginannya untuk menjadi pengusaha. Menurut Forbes, kemampuan untuk mengambil risiko untuk berwirausaha, sangat sedikit hubungannya dengan kepribadian seseorang. Mengambil risiko untuk berwirausaha lebih besar hubungannya terhadap bagaimana kemampuan aksebilitas dan bagaimana dia mengenal pengalaman berwirausaha.

Mereka yang dapat membayangkan dirinya sedang menjalankan bisnis, dialah yang sering bisa mewujudkan niat wirausahanya. Sedangkan mereka yang selalu dibayangi kekhwatiran bahwa wirausaha adalah sebuah hal yang menakutkan, yang penuh risiko, akhirnya tidak pernah mewujudkan niatnya.

Berikut empat tips yang diharapkan bisa membantu mewujudkan niat wirausaha Anda:

Pertama, cari teman-teman baru. Salah satu cara terbaik untuk mempelajari wirausaha adalah dengan berteman dengan sejumlah pengusaha. Tidak musti berteman dengan pengusaha yang kaya, tetapi bertemanlah dengan pelaku usaha yang biasa di mana dia bekerja untuk dirinya sendiri. Mulai dengan bergaul dengan pengusaha yang dekat dengan tempat tinggal Anda. Itu bisa membantu menciptakan pemikiran, "Jika mereka bisa, maka saya juga."

Bertemulah dengan pelaku usaha dari berbagai industri. Semakin beragam gaya kewirausahaan yang ditemui, maka semakin kaya pengalaman kita.

Lantas bagaimana jika kita tidak kenal satu orang pun pengusaha? Mulailah bertanya dengan orang-orang untuk mengenalkan Anda ke sejumlah pengusaha. Bisa juga dengan mengikuti sebuah kelompok lewat LinkedIn atau Facebook. Cari teman pelaku usaha dari sana. Siapa tahu Anda bisa banyak bertemu pengusaha lewat jejaring sosial tersebut.

Kedua, pilih sejumlah pelaku usaha sebagai panutan. Pelaku usaha yang dijadikan contoh kiranya yang sudah terbukti kesuksesannya di dunia usaha. Mungkin kita tidak bisa berbincang dengan mereka secara dekat, tapi kita bisa melakukan analisa kesuksesannya. Kita bisa memilih sejumlah merek ataupun perusahaan yang kita sukai.

Lalu, coba telaah pemilik usahanya melalui banyak hal seperti situs perusahaannya dan profil pengusahanya di media atau artikel lainnya. Bahkan mungkin ada buku mengenai otobiografi pengusaha tersebut yang bisa kita baca. Pelajari kepribadiannya dan gaya kepemimpinannya yang telah sedemikian rupa membentuk mereka atau perusahaan yang dijalankannya.

Ketiga, coba senangi bisnis kecil sebagai seorang pelanggan. Selain berteman dengan pengusaha, penting juga untuk berhubungan dengan bisnisnya. Tidak perlu langsung berpikir sebuah bisnis besar. Coba lirik sebuah bisnis kecil atau bisnis yang baru saja dimulai yang Anda sukai.

Cari tahu pengalaman atau cerita pemilik usahanya. Apa yang mereka lakukan untuk menjadi berbeda. Lantas berpikirlah sebagai seorang konsumen karena dengan cara itu Anda bisa tahu apa yang menarik yang kiranya bisa diambil sebagai masukan untuk usaha Anda.

Keempat, melawan mitos berbicara bisnis. Maksudnya, sering kali calon pelaku usaha berpikir bahwa dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni untuk memulai usaha. Padahal tidak perlu menjadi lulusan MBA untuk berwirausaha.

Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan berbisnis? Coba berlangganan sebuah majalah bisnis dan baca sesuatu yang Anda suka. Melalui hal itu, Anda bisa melihat bagaimana seseorang mengembangkan bisnisnya ataupun bagaimana menangani suatu masalah dalam berbisnis.

Jika Anda telah mulai berteman dengan pelaku usaha, belajar banyak dengan membaca apa pun, berpikir lebih mengenai seperti apa menjadi seorang pengusaha, maka Anda akan tahu bahwa berbisnis tidak semenakutkan yang Anda pikir selama ini. Anda pun tidak perlu menunggu suatu waktu untuk menjadi wirausahawan, tapi sesegera mungkin. (kompas.com)

5 Kiat agar Mahasiswa Kelak Mampu KPR

"Waktu adalah uang". Demikian ungkapan yang sudah akrab di telinga kita. Ya, memang semakin lama waktu yang ditempuh, semakin mahal pula biaya yang dikeluarkan. Artikel kali ini kami fokuskan kepada mereka para mahasiswa di Indonesia bahwa selain target kelulusan dan gelar akademis yang harus dicapai, alangkah bijaknya jika mahasiswa mulai berpikir untuk melakukan investasi agar dapat memiliki rumah jika kelak telah lulus dan mulai bekerja.

Mengapa ini menjadi begitu penting? Fakta menunjukkan bahwa mereka yang telah bekerja pun sangat banyak yang masih tinggal di "Taman Mertua Indah" atau di rumah kontrakan, alias belum memiliki rumah. Ironisnya, para sarjana pun masih belum bekerja secara jelas, banyak di atara mereka masih bekerja serabutan, dan pemasukan yang diterima masih belum stabil alias rentan untuk disebut sebagai pengangguran terselubung.

Lalu pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kita mencapainya? Bagaimana kita dapat memiliki rumah jika kelak kita sudah bekerja maksimal selama 5 tahun setelah lulus? Berikut adalah 5 kiat sederhana agar kelak mahasiswa dapat memiliki rumah dengan cara kredit pemilikan rumah (KPR):

  1. Mulai alokasikan dana dari diri sendiri
    Layaknya belajar, tidak ada yang dapat mengatur hasil dengan optimal selain diri sendiri, maka demikian pula dalam ilmu perencanaan keuangan. Lakukanlah alokasi dana bulanan Anda, pisahkan kebutuhan perkuliahan dan non-perkuliahan. Berikut saran berdasarkan kebutuhan:
    • Tempatkan dalam pos dana perkuliahan sebagai prioritas kebutuhan (termasuk uang buku dan uang transpor dasar);
    • Tempatkan pos dana non-perkuliahan untuk kepemilikan rumah sebagai prioritas berikutnya setelah pos dana perkuliahan, dan makan pokok tentunya. Sementara itu, kebutuhan yang bersifat hiburan ditempatkan setelah alokasi dana kepemilikan rumah.
  2. Mulai mencari penghasilan tambahan
    Berapa pun besar uang saku yang diterima tiap bulan dari keluarga, alangkah baiknya jika Anda juga mulai belajar mendapatkan pekerjaan tambahan yang bersifat paruh waktu. Pekerjaan ini dapat dibagi menjadi pekerjaan yang menunjang kuliah, atau yang tidak terkait dengan mata kuliah yang ada. Yang paling penting adalah waktu untuk bekerja tidak boleh menyita waktu belajar! Ingat, tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar. Bekerja hanyalah sebagai tambahan.
  3. Lakukan perhitungan nilai rumah masa depan (future value)
    Berpikirlah secara realistis, tentukan kisaran harga rumah yang diminati (jangan terlalu mahal), kemudian hitungalah harga rumah tersebut di masa mendatang (tentu lebih mahal dari sekarang). Marilah kita hitung dengan rumus:

FV = PV * (1 + i)^n

FV : harga rumah sekarang
PV : harga rumah mendatang
i : faktor kenaikan harga rumah (misalnya 10 persen-20 persen per tahun)
n : waktu yang tersedia untuk memiliki rumah, misalkan lama kuliah 3 tahun, ingin memiliki rumah 3 tahun setelah lulus, maka nilai 'n' menjadi 6 tahun

  1. Mulai merencanakan pembelian
    Rencanakan kapan Anda ingin memiliki rumah? Maksimal, 5 tahun setelah Anda mulai bekerja atau setelah lulus S-1 (mana yang lebih cepat).
  2. Mulai melakukan investasi
    Sebesar apa pun rencana kepemilikan rumah yang Anda idamkan kelak pasti tidak akan terwujud tanpa adanya investasi. Lakukan dari sekarang dengan melakukan investasi pada reksa dana saham. Target return reksa dana saham per tahun dapat Anda hitung dengan asumsi 20 persen.

Untuk mengetahui berapa besar dana yang harus disisihkan, silakan lihat tabel di bawah ini:

Harga rumah kelak

Uang muka KPR, dll

Besar uang muka, dll

Waktu tersedia

Dana yg disisihkan

 
 

Kuliah S-1

Maks. bekerja setelah lulus

Per hari

Per bulan

 

Rp       350.000.000

30%

 Rp      105.000.000

3 Thn

5 Thn

 Rp      14.757)

 Rp       442.708)

 

 Rp        500.000.000

30%

 Rp      150.000.000

3 Thn

5 Thn

 Rp      21.081)

 Rp       632.439)

 

Rp      1.000.000.000

30%

 Rp        300.000.000

3 Thn

5 Thn

 Rp      42.163)

 Rp    (1.264.879)

 

Demikian para mahasiswa dan calon mahasiswa, dengan menyisihkan minimum Rp 15.757 hingga Rp 42.163 per hari, maka Anda dapat memiliki rumah melalui KPR dengan harga Rp 350 juta hingga Rp 1 milar. Sebuah investasi yang sangat bermakna bukan? Selamat berinvestasi bagi Anda para mahasiswa dan calon mahasiswa. Sukses untuk kita semua. (kompas.com)

Mempersiapkan Biaya Kesehatan Secara Optimal

Banyak diatara kita mungkin bertanya-tanya bagaimana saya dapat mempersiapkan dana kebutuhan kesehatan baik untuk berobat jalan maupun untuk rawat inap. Memang belum banyak artikel mengenai ini, biasanya anda akan langsung membeli produk asuransi jiwa yang sudah ada tambahan asuransi kesehatan didalamnya atau dikenal dengan riders.

Masih kondisi yang belum mengerti akhirnya kita setuju untuk membeli produk asuransi tambahan penyakit kritis. Tujuannya memang baik untuk melindungi jika kita terserang penyakit kritis, namun sesungguhnya kita harus lebih bijak untuk mengetahui apakah kita perlu membeli asuransi tambahan itu. Sementara biaya untuk membeli asuransi tambahan tersebut juga tidak murah.

Memang perlu diketahui khusus untuk biaya kesehatan besarnya adalah sangat bervariasi sampai saat ini masih tidak ada acuan yang jelas, sebagai contoh adalah penyakit Jantung (salah satu penyakit termahal) seseorang yang mengalami penyempitan pembuluh darah pada titik tertentu dan harus dilakukan operasi jantung dengan tujuan mengembalikan besaran dari pembuluh darah tersebut, berdasarkan data tahun 2011 yang didapat dari klien kami, biaya rata-rata untuk penyakit tersebut adalah berada pada kisaran antara Rp 5 juta hingga Rp 30 juta per harinya, biaya tersebut sudah termasuk biaya operasi jantung (kondisi standar tanpa komplikasi), ruang rawat inap (tergantung kelas), biaya kunjungan dokter, biaya obat pada saat rawat inap, biaya periksa atau kontrol kesehatah (darah, urine, dll) serta biaya peralatan kesehatan lain yang dibutuhkan diantaranya adalah oksigen, dll.

Pembaca yang bijak kisaran biaya untuk biaya kesehatan pada kasus diatas memang sangat besar, secara sederhana biaya tersebut tinggal dikalikan jumlah hari sang pasien melakukan rawat inap dirumah sakit. Nah kembali lagi berdasarkan data dari beberapa klien kami bahwa jumlah hari untuk kasus diatas berkisar antara 10 hingga 20 hari, bisa anda bayangkan berapa dana yang diperlukan? Amat besar tentunya. Lalu bagaimana dengan penyakit lain? Kanker, paru-paru dan yang lainnya? Nah sekali lagi memang ternyata belum ada acuan yang pas untuk memperkirakan biaya kesehatan.

Harus Objektif

Berdasarkan fakta tersebut maka mutlak dibutuhkan persiapan biaya kesehatan secara optimal khususnya biaya pada saat kita beada diusia produktif maupun ketika kita memasuki usia pensiun. Untuk itu marilah kita persiapkan secara objektif, dalam hal ini jangan mudah terpengaruh oleh bujuk rayu agen penjual.

Berikut adalah kiat-kiat untuk mempersiapkan biaya kesehatan:
Biaya kesehatan harus dipersiapkan jauh sebelum penyakit datang, lebih awal lebih baik! Siapkan sejak anda mulai bekerja. Mengapa? Karena biaya ini jika tidak terpakai secara signifikan dapat merupakan cadangan biaya kesehatan anda dengan jumlah yang cukup besar pada saat anda memasuki usia pensiun kelak di umur 55 tahun. Jadi jangan terlambat dalam hal mempersiapkan biaya kesehatan.

Berbicara biaya kesehatan pada usia kerja atau usia produktif, ada dua hal yang harus anda perhatikan, pertama anda mutlak memiliki asuransi kesehatan (melakukan transfer resiko jika terjadi sakit dan rawat inap) dan kedua anda wajib melakukan investasi kesehatan dalam bentuk reksa dana untuk persiapan menutupi kekurangan dari asuransi kesehatan jika terjadi rawat inap.

Adapun konsep dasar dalam mempersiapkan biaya kesehatan adalah:
1. Membeli asuransi kesehatan sebelum sakit, di usia yang masih muda;
2. Di usia muda, beli program asuransi kesehatan rawat inap denga premi yang paling rendah;
3. Masukan dana investasi kesehatan pada reksa dana dengan jumlah investasi yang harus meningkat setiap tahunnya, dimulai dengan angka peningkatan 10 persen pertahun.

Untuk lebih jelasnya biaya kesehatan dapat dipilah sesuai dengan usia sebagai berikut:
• Kisaran usia produktif awal yakni: 21 hingga 30 tahun maka:
1. Pilih asuransi kesehatan rawat inap dengan premi termurah, anda tidak dianjurkan membeli perlindungan tambahan untuk asuransi penyakit kritis. Mengapa demikian?, karena asuransi penyakit kritis ini memiliki besaran premi tambahan yang tidak sedikit. Untuk kisaran usia ini kemungkinan rawat inap di rumah sakit sangat kecil, kecuali bagi mereka yang mempunyai penyakit bawaan atapun turunan dari keluarga, misalkan penyakit asma, diabetes, dll. Perlu dicatat bahwa untuk penyakit tertentu yang bersifat bawaan dari keluarga biasanya asuransi kesehatan memerlukan periode waktu tertentu untuk dapat mengcovernya, misalkan 6 bulan hingga 1 tahun sejak polis asuransi terbit;

  1. Lakukan investasi untuk kesehatan yang bersifat tambahan pada reksa dana (diluar asuransi kesehatan). Berapa besarnya? Untuk usia 21 s/d 30 tahun dapat dimulai dengan Rp 150.000 hingga Rp 250.000 setiap bulannya dan lakukan peningkatan investasi sebesar 10 persen pertahunnya. Jika ini anda lakukan, dengan asumsi yield reksa dana 15 persen pertahun maka:
    a. Dalam kurun waktu 5 tahun dana berada dalam kisaran Rp 15,7 juta hingga Rp 26,2 juta
    b. Dalam kurun waktu 10 tahun dana berada dalam kisaran Rp 58,6 juta hingga Rp 97,7 juta
    c. Dalam kurun waktu 25 tahun dana berada dalam kisaran Rp 975,7 juta hingga Rp 1,6 milyar

  2. Jika anda telah memiliki jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan untuk rawat inap dari perusahaan maka anda tidak perlu mempersiapkan asuransi kesehatan tambahan.;

  3. Pengecualian bagi yang memiliki penyakit bawaan keluarga semisal diabetes, paru-paru dsb., dapat membeli asuransi jiwa yang memiliki program terminal illness, mengenai ini silahkan baca artikel ini hingga selesai, akan dijelaskan nanti.

• Kisaran usia produktif 31 hingga 40 tahun
1. Anda tetap disarankan untuk melanjutkan program asuransi kesehatan yang telah ada dengan proteksi rawat inap sedikit lebih mahal, mengapa? Karena pada kisaran ini peluang anda sakit dan dirawat di rumah sakit adalah lebih besar jika dibandingkan dengan periode usia sebelumnya.

  1. Besar investasi untuk kesehatan pada reksa dana berada dalam kisaran Rp 400.000 hingga Rp 650.000 setiap bulannya. Peningkatan investasi tetap sebesar 10 persen setiap tahun, dengan demikian:
    a. Dalam kurun waktu 5 tahun pertumbuhan dana akan bertambah berada dalam kisaran Rp 42 juta hingga Rp 68,3 juta;
    b. Dalam kurun waktu 10 tahun maka pertumbuhan dana terus bertambah berada dalam kisaran Rp 156 juta hingga Rp 254 juta;

  2. Jika anda telah memiliki jaminan kesehatan dari perusahaan, maka anda tetap tidak disarankan untuk membeli asuransi kesehatan tambahan;

    1. Yang anda perlukan hanyalah penambahan investasi kesehatan pada reksa dana (jika keuangan memungkinkan tentunya);
    2. Namun bagi yang memiliki penyakit bawaan anda tetap dianjurkan untuk menjalankan sesuai dengan pengecualian butir 4 (kisaran usia 21 hingga 30 tahun) diatas.

• Kisaran usia produktif 41 hingga 55 tahun
1. Anda wajib untuk melanjutkan program asuransi kesehatan yang telah ada dengan proteksi rawat inap minimal pada kelas menengah, mengapa? Karena pada kisaran ini peluang anda sakit dan dirawat di rumah sakit adalah lebih besar jika dibandingkan dengan periode usia sebelumnya.

  1. Besar investasi kesehatan pada reksa dana berada dalam kisaran Rp 1 juta hingga Rp 1,6 juta setiap bulannya. Peningkatan investasi cukup sebesar 7 persen setiap tahun, mengapa demikian? Karena kami berasumsi dana kesehatan sudah terbentuk pada periode sebelumnya.

  2. Jika anda telah memiliki jaminan kesehatan dari perusahaan, maka pada periode usia ini anda boleh untuk membeli asuransi kesehatan tambahan, dengan catatan tanyakan pada perusahaan asuransi yang baru apakah klaim dapat terbayar 100 persen meskipun telah memiliki asuransi kesehatan yang lain.

  3. Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli asuransi penyakit kritis. Pada umumnya jenis asuransi ini dapat anda tempelkan atau tambahkan di asuransi jiwa. Berbicara asuransi jiwa anda juga dapat memilih produk yang memiliki terminal illness yakni sebuah program untuk uang pertanggungan yang akan dibayar ketika tertanggung mengalami sakit yang menurut medis peluang hidupnya tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Dalam kondisi itu sebagian uang pertanggungan akan dibayarkan meski tertanggung masih hidup. Uang dari asuransi ini pun dapat digunakan untuk biaya kesehatan tentunya. Sebagai informasi diantara kedua jenis asuransi penyakit kritis dibandingkan dengan asuransi terminal illness, besar premi yang termurah umumnya ada diasuransi terminal illness.

Demikian pembaca, pada dasarnya kita mutlak untuk memilah produk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang sesuai dengan usia kita agar kelak pada saat pensiun kita tetap memiliki dana kesehatan yang cukup besar karena pada usia tersebut justru dana kesehatan amat dibutuhkan. Jadi hindari over invest pada usia produktif dengan salah membeli asuransi kesehatan yang sesungguhnya tidak begitu diperlukan pada usia muda. (kompas.com)

Tuesday, April 17, 2012

Enam Cara Pangkas Anggaran Belanja Makanan

JIKA tidak memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan makanan anggota keluarga, Anda tentu tidak perlu mengurangi asupan gizi mereka. Jalan terbaik adalah berhemt.

Berikut ini adalah cara menghemat anggaran memasak, seperti dilansir Bon Appétit, Rabu (18/4/2012):

Mengulang resep yang sama

Variasi dalam memasak memang menyenangkan. Namun, cobalah untuk mengulang resep yang sama dalam sebulan sehingga Anda akan menemukan 'jati diri' sesungguhnya dalam memasak. Dengan cara ini, Anda juga tidak perlu mencari bumbu dan bahan makanan yang diperlukan setiap kali memasak. Tak kalah penting, bersikaplah fleksibel saat mengganti satu bahan yang tidak tersedia di dapur dengan bahan lainnya.

Belanja secukupnya

Jika Anda tidak menggunakan banyak bumbu, maka cukup membeli bumbu seadanya. Belanja di tempat yang tidak memiliki banyak pilihan tentunya akan menjaga keinginan Anda belanja berlebihan.

Manfaatkan makanan beku

Harga makanan beku lebih murah, jadi Anda bisa sesekali membelinya untuk dimasak. Banyak ikan, misalnya, dijual dalam kemasan beku. Tak perlu memasaknya dalam waktu lama agar ikan tidak terlalu matang. Tampilannya pun akan sangat mirip olahan ikan segar.

Perhatikan kualitas, bukan kuantitas

Dalam berbelanja atau memasak, utamakan kualitas. Contoh memasak daging, Anda bisa menambahkan sayuran atau kacang-kacangan agar sajian yang dihasilkan lebih mencukupi untuk anggota keluarga. Contoh lainnya, tambahkan cabai ke dalam olahan steak atau berikan kecap, jahe, dan bawang putih saat mengolah ayam.

Toko musiman

Anda juga bisa memanfaatkan toko yang menjual sayuran dan bahan makanan lain secara musiman. Hasilnya, Anda akan berbelanja dengan anggaran jauh lebih murah.

Tanam bumbu herbal

Berkat bumbu herbal, masakan Anda akan lebih segar, misalnya thyme, rosemary, daun kemangi, dan sebagainya. Bila memungkinkan, tanam sendiri bumbu herbal yang biasa Anda pakai. Anda bisa memetiknya kapanpun sewaktu-waktu dibutuhkan sekaligus menghemat pengeluaran belanja. (okezone.com)

Saturday, April 14, 2012

5 Tips Menghasilkan Uang Melalui Blog Anda

Meningkatkan Potensi Penghasilan Blog Anda dengan 5 Tips Monetisasi Blog ini

Banyak blogger ingin menemukan cara untuk menghasilkan pendapatan dari blog mereka. Berikut adalah lima tips untuk menghasilkan uang dari blog dan mulai membawa uang dari upaya blogging anda.

  1. Iklan
    Iklan di blog adalah cara paling mudah untuk memperoleh penghasilan dari usaha blogging. Iklan bisa datang dalam bentuk link teks atau iklan banner dan banyak pilihan iklan yang tersedia dan dapat dengan mudah mendapat bayaran per klik, pembayaran per post dan program afiliasi online. Google AdSense, Amazon Associates, Afiliasi eBay dan Pay Per Post adalah beberapa dari program periklanan yang paling umum dan tersedia untuk blogger.

  2. Barang Dagangan / Merchandise
    Cara lain yang cukup sederhana untuk menghasilkan dari blog adalah dengan menjual barang melalui layanan seperti CafePress yang akan bekerjasama dengan anda untuk membuat produk kustom untuk dijual melalui blog anda.

  3. Ulasan
    Blogger dapat menghasilkan uang dengan meninjau produk, peristiwa, bisnis dan lainnya melalui posting blog.

  4. E-book
    Cara yang baik untuk memperoleh pendapatan di blog adalah dengan menulis sebuah ebook dan menawarkan untuk dijual melalui blog anda. Ebooks sangat sukses untuk blogger yang telah memposisikan diri sebagai ahli di bidangnya dan mengiklankan ebooks mereka sebagai informasi tambahan atau eksklusif hanya untuk pembaca blog mereka.

  5. sumbangan / donasi
    Banyak blogger menambahkan tombol donasi ke blog mereka yang meminta pembaca untuk membuat sumbangan dana dalam upaya menjaga blog ini tetap hidup. Sumbangan juga diminta dengan taglines menarik seperti, “Jika anda suka blog ini, mengapa tidak membelikan saya secangkir kopi dan donat?” Link yang mengarahkan sumbangan pembaca menuju website lain seperti PayPal di mana individu dapat dengan mudah membuat transaksi sumbangan mereka. (permata.net)